Al-Qur'an adalah kitab suci yang menjadi petunjuk bagi semua makhluk yang ada di langit dan di bumi. Bagi seorang muslim wajib membacanya, menghapal dan mengamalkannya. Tradisi musabaqah tilawatil qur'an yang ada di Indonesia harusnya dijadikan sebagai motivasi dan penyemangat untuk mempelajari Al-Quran. Walaupun seharusnya kegiatan perlombaan membaca Al-Quran jangan dijadikan hanya sebatas tradisi.
Tentu kita merindukan orang-orang yang bersuara bagus dalam membaca Alquran juga memiliki akhlaq yang syamiil. Sehingga dari kegiatan-kegiatan itu akan terus berkembang dengan kegiatan menghapal Al-Quran.
Dalam Melagukan bacaan Alquran ada beberapa hal yang harus perhatikan adalah:
1. Niatkan membaca hanya karena Allah bukan karena ingin mendaparkan pujian
2. Niatkan dengan kita membaca Al-Qur'an dengan suara merdu, kita berharap orang lain yang mendengarkan bisa termotivasi untuk juga membaca Al-Quran.
3. Berwudulah terlebih dahulu sebelum membaca Al-Quran jika memungkinkan, dan jika bisa menghadap kiblat.
Para Qori atau Qori'ah biasanya dalam membaca Alquran menggunakan makamat arabiyyah atau Lagu dalam bahasa Arab.
Tingkatan-tingkatan lagu dalam membaca Alquran adalah:
1. Bayati
2. Hijaz
3. Shaba
4. Rash
5. Jaharkah
6. Sikah
7. Nahawand
Lagu bayati adalah nada suara paling rendah, sedangkan nahawand suara tinggi. Beberapa orang membagi-bagi lagi makamat di atas. Sedangkan Tingkatan nada(Tinggi rendahnya suara) adalah:
1. Nada Qarar(Rendah)
2. Nada Nawa(Sedang)
3. Nada Jawab(Tinggi)
4. Nada Jawabul Jawab
Namun yang terpenting juga dalam melagukan Al-Quran adalah harus benar hukum tajwidnya agar tidak berubah maknanya atau artinya.
Adapun alasan mengapa hukum membaca Al-Qur’an dengan tajwid adalah fardu ‘ain, Imam Ibn Al-Jazari mengatakan, yang artinya: “ Membaca (Al-Qur’an) dengan tajwid hukumnya wajib, siapa yang membacanya dengan tanpa bertajwid ia berdosa, karena dengan tajwidlah Allah menurunkan Al-Qur’an, dan dengan demikian pula Al-Qur’an sampai kepada kita dari-Nya.’’
Dalam Melagukan bacaan Alquran ada beberapa hal yang harus perhatikan adalah:
1. Niatkan membaca hanya karena Allah bukan karena ingin mendaparkan pujian
2. Niatkan dengan kita membaca Al-Qur'an dengan suara merdu, kita berharap orang lain yang mendengarkan bisa termotivasi untuk juga membaca Al-Quran.
3. Berwudulah terlebih dahulu sebelum membaca Al-Quran jika memungkinkan, dan jika bisa menghadap kiblat.
Para Qori atau Qori'ah biasanya dalam membaca Alquran menggunakan makamat arabiyyah atau Lagu dalam bahasa Arab.
Tingkatan-tingkatan lagu dalam membaca Alquran adalah:
1. Bayati
2. Hijaz
3. Shaba
4. Rash
5. Jaharkah
6. Sikah
7. Nahawand
Lagu bayati adalah nada suara paling rendah, sedangkan nahawand suara tinggi. Beberapa orang membagi-bagi lagi makamat di atas. Sedangkan Tingkatan nada(Tinggi rendahnya suara) adalah:
1. Nada Qarar(Rendah)
2. Nada Nawa(Sedang)
3. Nada Jawab(Tinggi)
4. Nada Jawabul Jawab
Namun yang terpenting juga dalam melagukan Al-Quran adalah harus benar hukum tajwidnya agar tidak berubah maknanya atau artinya.
Adapun alasan mengapa hukum membaca Al-Qur’an dengan tajwid adalah fardu ‘ain, Imam Ibn Al-Jazari mengatakan, yang artinya: “ Membaca (Al-Qur’an) dengan tajwid hukumnya wajib, siapa yang membacanya dengan tanpa bertajwid ia berdosa, karena dengan tajwidlah Allah menurunkan Al-Qur’an, dan dengan demikian pula Al-Qur’an sampai kepada kita dari-Nya.’’
0 Komentar
Posting Komentar